Psikologi abnormal mempunyai beberapa kriteria yang digunakan untuk pertimbangan, gangguan psikologis disebut juga gangguan mental yang mempunyai bentuk yang berbeda dalam budaya berbeda dan memiliki pandangan atau model-model yang menjelaskan perilaku abnormal juga bervariasi antar budaya. Penanganan pada orang-orang yang mengalami gangguan mental telah berubah sepanjang waktu (perkembangan rumah sakit jiwa), berbagai gambaran metode yang dapat digunakan dalam penelitian Psikologi abnormal adalah dengan metode Ilmiah, metode Observasi, natoralistik, dsb.
Perspektif-perspektif kontemporer yang utama tentang perilaku abnormal, termasuk perspektif biologis, psikologis dan sosiokultural yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri dalam perspektif. Faktor-faktor biologis yang berkaitan dengan perkembangan perilaku abnormal meliputi gangguan-gangguan dalam fungsi neurotransmiter pada otak, herediter, dan abnormalitas otak yang mendasar.
Pola-pola perilaku abnormal digolongkan menjadi beberapa hal yang dimulai dari sistem utama yang dipakai klinisi untuk menggolongkan pola perilaku abnormal yaitu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). DSM adalah sistem klasifikasi gangguan-gangguan mental yang paling luas diterima. DSM menggunakan kriteria diagnostic spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksiel. Sistem DSM terdiri dari dari 5 klasifikasi yang juga mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan utama. Penilaian perilaku abnormal dapat ditelaah menggunakan berbagai cara (metode) salah satunya metode-metode assessment yang harus reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap memperhitungkan faktor-faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk dilakukan. Metode-metode tetap assessment meliputi wawancara klinis, tes psikologi, assessment neuropsikologis, behavioral assessment dan assessment kognitif. Selain itu para peneliti dan klinisi penting unuk mempelajari fungsi fisiologis yang akan mengungkap bagaimana bekerjanya otak dan struktur dari otak.
Ahli kesehatan mental terdiri dari beberapa tipe yang berbeda-beda dalam latar belakang pelatihan mereka, tetapi meskipun begitu mereka mempunyai tujuan utama yaitu untuk dapat mengembalikan kenormalan seseorang yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor-faktor berikut ini :
„« Gangguan Penyesuaian dan Stress
Gangguan penyesuaian adalah reaksi maladaptif terhadap stresor yang sudah dikenali. Gangguan ini ditandai dengan adanya reaksi emosional yang lebih besar dari reaksi normal. Kemunculan stress berkaitan dengan kelemahan fungsi kekebalan tubuh yang selanjutnya meningkatkan kerentanan terhadap penyakit fisik. Pola respon biologis umum terhadap strees yang berkepanjangan dijelaskan dengan adanya sindrom adaptasi menyeluruh yang ditandai dengan adanya tiga tahap. Perubahan hidup sehari-hari yang membuktikan bahwa semakin hari semakin banyak jumlah orang yang stress akan meningkatkan tingginya masalah kesehatan. Untuk menangani masalah masalah yang ada kita dapat memanfaatkan peranan faktor psikologis alam berbagai gangguan fisik yang dapat menangani beberapa penyakit seperti sakit kepala, kanker, dsb. Selain itu kita juga dapat menggunakan jasa ahli kesehatan atau terapi-terapi kesehatan yang ada untuk membantu penyembuhan gangguan ini, atau kita dapat memilih untuk melakukan perawatan di pusat kesehatan mental komunitas dalam sistem kesehatan maupun Rumah Sakit Jiwa.
Ada dua tipe gangguan stress yang terdiri dari stress akut dan gangguan stress pancatrauma.
„« Kecemasan
Kecemasan merupakan salah satu gangguan psikologi abnormal yang bila berkelanjutan dapat menyebabkan gangguan mental yang juga merupakan suatu sensasi oprehensif atau takut yang menyeluruh. Hal ini adalah hal yang normal dan dikehendaki pada beberapa kondisi tetapi dapat menjadi abnormal bila berlebihan atau tidak sesuai. Gangguan kecemasan itu sendiri terdiri dari beberapa gangguan yaitu gangguan panik, kecemasan menyeluruh, fobia, obsesif, dan kompulsif. Terdapat beberapa perspektif teoritis mengenai gangguan kecemasan yang masing-masing mempunyai definisi yang berbeda-beda. Penanganan gangguan kecemasan dapat dilakukan melalui pendekatan-pendekatan terapeutik dan yang banyak digunakan diantaranya adalah psikonalisis tradisional, pendekaan psikodinamika, terapi humanistik berfokus, terapi obat, pendekatan kognitif dan terapi behavioral.
„« Gangguan Identitas Disosiatif
Gangguan ini adalah salah satu gangguan psikologis yang menarik sekaligus membingungkan yang dulunya disebut gangguan kepribadian ganda ( identitas disosiatif ). Gangguan ini mencakup perubahan /gangguan dalam identitas, ingatan atau kesadaran yang mempengaruhi kemampuan untuk mempertahankan sense of self yang terintegrasi. Gangguan disosiatif itu sendiri mempunyai beberapa tipe yaitu amnesia diso, fugue diso, gangguan depersonalisasi. Teoritikus psikodinamika memandang gangguan disosiati melibatkan bentuk pertahanan psikologis yang ada hubungannya dengan trauma pada masa anak-anak. Penanganan utama untuk gangguan identitas disosiatif menggunakan terapi obat dan perhatian yang akan membantu orang yang mengalaminya untuk mengintegrasikan pengalaman menyakitkan yang terdisosiasi dari masa kanak-kanak. Gangguan yang hampir serupa dengan gangguan ini adalah gangguan sematofom.
„« Ganguan Mood
Gangguan Mood dapat merangsang terjadinya bunuh diri dan bila berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mental. Mood adalah kondisi perasaan yang terus ada yang mewarnai kehidupan psikologis kita. Gangguan mood yang berlangsung sangat lama akan mengganggu fungsi sehari-hari. Gangguan ini mempunyai beberapa tipe seperti depresi mayor, gangguan distimik, gangguan bipolar, gangguan siklotimik yang dapat melewati suatu episode-episode yang disebut episode manik. Gangguan ini juga dijelaskan dalam beberapa pandangan teoritis. Sedangkan bunuh diri bisa dikatakan sebagi dampak dari gangguan mood yang tidak dapat diatasi. Pendekatan teoritis yang utama untuk memahami bunuh diri diambil dari model psikodinamika klasik tentang kemarahan yang diarahkan kedalam teori durkeim. Orang yang akan bunuh diri biasanya sudah memberitahukan keinginannya itu dalam berbagai bentuk seperti ancaman, sehingga perlu kepedulian orang-orang disekitarnya karena biasanya orang ini akan nekat melakukan bunuh diri yang sebelumnya dia telah mengutarakan niatnya.
„« Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah pola perilaku yang maladaptof dan akau atau trait kepribadian yang berhubungan dengan kondisi di stress personal yang merusak kemampuan orang tersebut untuk berfungsi dalam peran sosial dan pekerjaan. Biasanya orang yang mengalami gangguan ini merasa tidak perlu untuk mengubah diri, DSM menggolongakn gangguan kepribadian pada Aksis II dan mengategorikannya menurut kelompok yang mengikuti karakteristik : perilaku aneh/eksentrik; perilaku dramatis, emosional, eratik, atau perilaku cemas dan ketakutan yang masing-masing mempunyai ciri-ciri sendiri. Penggolongan gangguan ini masih mengalami kontroversi tetapi mempunyai perspektif teoretis. Gangguan ini dalam penanganan juga menggunakan beberapa terapi, misalnya terapi obat, terapi kognitif behavioral, terapi psikodinamika
Perspektif-perspektif kontemporer yang utama tentang perilaku abnormal, termasuk perspektif biologis, psikologis dan sosiokultural yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri dalam perspektif. Faktor-faktor biologis yang berkaitan dengan perkembangan perilaku abnormal meliputi gangguan-gangguan dalam fungsi neurotransmiter pada otak, herediter, dan abnormalitas otak yang mendasar.
Pola-pola perilaku abnormal digolongkan menjadi beberapa hal yang dimulai dari sistem utama yang dipakai klinisi untuk menggolongkan pola perilaku abnormal yaitu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). DSM adalah sistem klasifikasi gangguan-gangguan mental yang paling luas diterima. DSM menggunakan kriteria diagnostic spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksiel. Sistem DSM terdiri dari dari 5 klasifikasi yang juga mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan utama. Penilaian perilaku abnormal dapat ditelaah menggunakan berbagai cara (metode) salah satunya metode-metode assessment yang harus reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap memperhitungkan faktor-faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk dilakukan. Metode-metode tetap assessment meliputi wawancara klinis, tes psikologi, assessment neuropsikologis, behavioral assessment dan assessment kognitif. Selain itu para peneliti dan klinisi penting unuk mempelajari fungsi fisiologis yang akan mengungkap bagaimana bekerjanya otak dan struktur dari otak.
Ahli kesehatan mental terdiri dari beberapa tipe yang berbeda-beda dalam latar belakang pelatihan mereka, tetapi meskipun begitu mereka mempunyai tujuan utama yaitu untuk dapat mengembalikan kenormalan seseorang yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor-faktor berikut ini :
„« Gangguan Penyesuaian dan Stress
Gangguan penyesuaian adalah reaksi maladaptif terhadap stresor yang sudah dikenali. Gangguan ini ditandai dengan adanya reaksi emosional yang lebih besar dari reaksi normal. Kemunculan stress berkaitan dengan kelemahan fungsi kekebalan tubuh yang selanjutnya meningkatkan kerentanan terhadap penyakit fisik. Pola respon biologis umum terhadap strees yang berkepanjangan dijelaskan dengan adanya sindrom adaptasi menyeluruh yang ditandai dengan adanya tiga tahap. Perubahan hidup sehari-hari yang membuktikan bahwa semakin hari semakin banyak jumlah orang yang stress akan meningkatkan tingginya masalah kesehatan. Untuk menangani masalah masalah yang ada kita dapat memanfaatkan peranan faktor psikologis alam berbagai gangguan fisik yang dapat menangani beberapa penyakit seperti sakit kepala, kanker, dsb. Selain itu kita juga dapat menggunakan jasa ahli kesehatan atau terapi-terapi kesehatan yang ada untuk membantu penyembuhan gangguan ini, atau kita dapat memilih untuk melakukan perawatan di pusat kesehatan mental komunitas dalam sistem kesehatan maupun Rumah Sakit Jiwa.
Ada dua tipe gangguan stress yang terdiri dari stress akut dan gangguan stress pancatrauma.
„« Kecemasan
Kecemasan merupakan salah satu gangguan psikologi abnormal yang bila berkelanjutan dapat menyebabkan gangguan mental yang juga merupakan suatu sensasi oprehensif atau takut yang menyeluruh. Hal ini adalah hal yang normal dan dikehendaki pada beberapa kondisi tetapi dapat menjadi abnormal bila berlebihan atau tidak sesuai. Gangguan kecemasan itu sendiri terdiri dari beberapa gangguan yaitu gangguan panik, kecemasan menyeluruh, fobia, obsesif, dan kompulsif. Terdapat beberapa perspektif teoritis mengenai gangguan kecemasan yang masing-masing mempunyai definisi yang berbeda-beda. Penanganan gangguan kecemasan dapat dilakukan melalui pendekatan-pendekatan terapeutik dan yang banyak digunakan diantaranya adalah psikonalisis tradisional, pendekaan psikodinamika, terapi humanistik berfokus, terapi obat, pendekatan kognitif dan terapi behavioral.
„« Gangguan Identitas Disosiatif
Gangguan ini adalah salah satu gangguan psikologis yang menarik sekaligus membingungkan yang dulunya disebut gangguan kepribadian ganda ( identitas disosiatif ). Gangguan ini mencakup perubahan /gangguan dalam identitas, ingatan atau kesadaran yang mempengaruhi kemampuan untuk mempertahankan sense of self yang terintegrasi. Gangguan disosiatif itu sendiri mempunyai beberapa tipe yaitu amnesia diso, fugue diso, gangguan depersonalisasi. Teoritikus psikodinamika memandang gangguan disosiati melibatkan bentuk pertahanan psikologis yang ada hubungannya dengan trauma pada masa anak-anak. Penanganan utama untuk gangguan identitas disosiatif menggunakan terapi obat dan perhatian yang akan membantu orang yang mengalaminya untuk mengintegrasikan pengalaman menyakitkan yang terdisosiasi dari masa kanak-kanak. Gangguan yang hampir serupa dengan gangguan ini adalah gangguan sematofom.
„« Ganguan Mood
Gangguan Mood dapat merangsang terjadinya bunuh diri dan bila berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mental. Mood adalah kondisi perasaan yang terus ada yang mewarnai kehidupan psikologis kita. Gangguan mood yang berlangsung sangat lama akan mengganggu fungsi sehari-hari. Gangguan ini mempunyai beberapa tipe seperti depresi mayor, gangguan distimik, gangguan bipolar, gangguan siklotimik yang dapat melewati suatu episode-episode yang disebut episode manik. Gangguan ini juga dijelaskan dalam beberapa pandangan teoritis. Sedangkan bunuh diri bisa dikatakan sebagi dampak dari gangguan mood yang tidak dapat diatasi. Pendekatan teoritis yang utama untuk memahami bunuh diri diambil dari model psikodinamika klasik tentang kemarahan yang diarahkan kedalam teori durkeim. Orang yang akan bunuh diri biasanya sudah memberitahukan keinginannya itu dalam berbagai bentuk seperti ancaman, sehingga perlu kepedulian orang-orang disekitarnya karena biasanya orang ini akan nekat melakukan bunuh diri yang sebelumnya dia telah mengutarakan niatnya.
„« Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah pola perilaku yang maladaptof dan akau atau trait kepribadian yang berhubungan dengan kondisi di stress personal yang merusak kemampuan orang tersebut untuk berfungsi dalam peran sosial dan pekerjaan. Biasanya orang yang mengalami gangguan ini merasa tidak perlu untuk mengubah diri, DSM menggolongakn gangguan kepribadian pada Aksis II dan mengategorikannya menurut kelompok yang mengikuti karakteristik : perilaku aneh/eksentrik; perilaku dramatis, emosional, eratik, atau perilaku cemas dan ketakutan yang masing-masing mempunyai ciri-ciri sendiri. Penggolongan gangguan ini masih mengalami kontroversi tetapi mempunyai perspektif teoretis. Gangguan ini dalam penanganan juga menggunakan beberapa terapi, misalnya terapi obat, terapi kognitif behavioral, terapi psikodinamika