Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional konseling.

1. Konselor sekolah menguasai spektrum pelayanan pada umumnya yaitu pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan teraupetik.
  1. Pelayanan dasar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang paling elementer, yaitu kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua dan orang-orang yang dekat memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik.
  2. Pelayanan pengembangan dimaksudkan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya.
  3. Pelayanan teraupetik dimaksudkan untuk menangani permasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan.


2. Konselor sekolah menguasai spektrum pelayanan professional konseling, meliputi :
  1. Wawasan keilmuan, keterampilan keahlian, kode etik dan organisasi profesi konseling.
  2. Paradigma, visi dan misi pelayanan konseling.
  3. Bidang pelayanan konseling.
  4. Fungsi, prinsip dan asas konseling.
  5. 9 Jenis layanan, 6 kegiatan pendukung dan 5 format pelayanan konseling.
  6. Operasionalisasi kegiatan konseling terhadap berbagai sasaran pelayanan.


C. Melaksanakan tugas pelayanan professional konseling yang setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah/madarasah, orang tua dan peserta didik.
1. Unsur-unsur pokok dalam tugas pelayanan konseling di sekolah/madarasah :
  1. Jumlah peserta didik yang diasuh seorang konselor sekolah 150 orang. Konselor sekolah wajib memberikan pelayanan konseling kepada seluruh peserta didik yang diasuhnya sesuai kebutuhan dan masalah masing-masing.
  2. Program Tahunan (prota), Semesteran (prosem), Bulanan (probul), Mingguan (proming) dan kegiatan harian pelayanan konseling. Program-program ini disusun secara proporsional dan berkesinambungan antarkelas dan antar jenjang kelas di sekolah/madrasah.
  3. Satuan Layanan (satlan), Satuan Pendukung (satkung), dan Laporan Pelaksanaan Program (lapelprog). Seluruh program kegiatan direncanakan, dilaksanakan, dilaporkan secara tertulis dan didokumentasikan.
  4. Pelayanan terhadap masing-masing peserta didik yang diasuh sebanyak minimal 10 kali kegiatan pelayanan konseling setiap semester. Konselor sekolah melayani seluruh peserta didik tanpa terkecuali.
  5. Jumlah jam pembelajaran wajib pelayanan konseling seminggu ekuivalen dengan jam pembelajaran wajib guru. Jumlah jam pembelajaran wajib ini dihitung perbulan dengan menggunakan format perhitungan jam kegiatan pelayanan konseling di sekolah.

2. Tugas yang mengandung unsur-unsur pokok sebagaimana tersebut di atas merupakan “perjanjian kerja” yang wajib dilaksanakan oleh konselor sekolah dan secara berkala dipertanggung jawabkan kepada pimpinan sekolah.